Selasa, 03 Desember 2013

Belajar, Belajar dan Belajar



Belajar  Mungkin suatu kata yang sudah tidak asing lagi didengar oleh setiap orang baik tua muda maupun anak-anak. Dan ketika kita mendengar kata belajar mungkin yang terpintas dalam benak kita adalah sekolah. Sekolah tempat dimana menunutut ilmu, belajar mengenakan seragam rapih, dengan buku-bukunya dan pena sebagai alat untuk menunjang aktivitas belajar yah walaupun banyak aktivitas lainnya namn peran pena sangat penting. Sekolah kata orang adalah satu hal yang sangat penting bahkan ianjurkan dan dalam islampun mengajarkan bahwa thalabul ‘ilmi ‘alaa kulli muslimin wal muslimat. (menunutut ilmu wajib bagi muslim, dan muslimah) bahkan dalam pembahasan mata kuliah landasan pendidikan dibahas bahwa sekolah atau lembaga pendidikan adalah meanusiakan manusia. Apalagi zaman sekarang yang konon katanya semuanya serba ijazah.
tidak bisa dipungkiri memang lembaga pendidikan sangat berkaitan dengan kerja. dalam penyerapan didunia kerja dimana skill tanpa kertas berupa ijazah pun belum bisa memenuhi syarat dunia kerja. begitupun sebaliknya namun ketika orang itu mempunyai kertas tanpa keterampilan pun mereka bisa leluasa dalam menginginkan pekerjaannya asalkan ada uang dan orang dalam. dan ini merupakan suatu rahasia umum yang tidak bisa dipungkiri adanya.
Sehingga tak salah jika paradigma masyrarakat awam pada umumnya adalah bahwa dengan sekolah seseorang itu akan menjadi sukses. apalagi sekarang sedang tenarnya sekolah  menengah kejuruan yang siswanya disiapkan untuk sebagai tenaga kerja. sehingga masyarakat awam beranggapan kalau dengan sekolah anak-anak mereka akan sukses seperti yang di iklankan sekolah menengah kejuruan tersebut sesuai dengan kompetensinya. namun tidak demikian adanya. sekolah tidak pernah menjamin sebuah kesuksesan dalam hidup. sekolah hanya sebatas membekali suatu keterampilan yang sesuai dengan keahlian yang diambil. sukses atau tidaknya seseorang bukan karena sekolah maupun ijazah. tanpa ijazah pun kita bisa sukses asalkan kita mau bekerja keras dan kreatif apalagi di Indonesia penyerapan tenaga kerja masih rendah. jadi sebagai anak bangsa dengan keterampilan dan ilmu yang dibekali oleh sekolah hendaknya lebih kreatif untuk menciptakan sebuah lapangan kerja agar penyerapan tenaga kerja bisa meningkat. dan kita sebagai kaum intelek hendaknya tidak memiliki paradigma mengenai pendidikan itu demikian yaitu hanya sebagai ajang untuk mendapat gelar, ijazah, ataupun meraih tujuan untuk sukses. karena pada mulanya pendidikan itu bertujuan untuk mencerdaskan dengan kata lain kita sebagai bagian dari proses pendidikan adalah bertujuan untuk belajar dan mendapatkan ilmu dari itu.