Minggu, 20 Mei 2012

BAB 1 filsafat pendidikan


BAB I
Filsafat Pendidikan
1.1   What is philosophy

Filsafat adalah hasil dari sebuah pemikiran yang di akibatkan oleh rasa ingin tau  ketika manusia berusaha untuk memahami dunia dengan menggunakan rasio. Keutamaan filsafat itu sendiri terletak pada rasio.  Dan biasanya  berasal  dari suatu persepsi langsung.
Dan filsafat sendiri mepunyai kaitan dengan ilmu pengetehuan.  Karena, pada dasarnya.  pengetahuan itu berpondasikan pada filsafat. Dalam usaha untuk memecahkan masalahnya.
Filsafat itu sendiri mempunyai tugas dimana ahli fikir dalam masyarakat di dunia, adalah memahami dan menyusun konsep tantang alam semesta secara menyeluruh (komprehensif) dan mengerti tentang posisi atau tempat  Manusia dalam hubungannya dengan segala sesuatu. Misalnya kenyataan bahwa langit berwarna kemerahan  diwaktu sore, bisa dipertanyakna apakah betul pada satu sisi ada factor “kausa” molekul atmosfir, dan disisi lainnya timbul “efek” gelombang cahaya pendek tertentu, dan apakah betul ada hubungan diantara “kausa dengan “efek” itu. Dengan kata lain filsafat dan para ahli piker bertugas tidak hanya mengetahui segala sesuatu dialam semesta dan keseluruhan hubungan-hubunganny secara factual, melainkan hendak mencari hubungannya dengan hakekat dan tempat manusia didalamnya demi kearifan (wisdom ) tentang apa yang harus (normative) diperbuat manusia dalam kehidupannya agar tertib.
Maksudnya adalah bahwa filsafat danahli pikir, tak pernah mencapai kepuasan dengan pengetahuan seperti ilmuwan yang objektif dan mengabaikan perasaan dan mengambil jarak dari dunia objek. Sedangkan filosof, tanpa menyamakan ilmunya dengan kearifan, lebih mengajar empat dimensi kearifan atas dunia dan manusia (Yaitu) pengertian, persepektif, tilikan dan visi tantang segala sesuatu termasuk kehidupan (Phenix, 1959:6-8) .
Adapun aspek terpenting dari filsafat adalah terpenting dari filsafat adlah :
a.       Tujuan filsafat, yaitu menjernihkan, memperkaya koordinasi penggunaan/pemakaian bahasa untuk menafsirkan pengalaman manusia.
b.      Metode /pendekatan kefilsafatan, dialog/dialektika/hermeneutika dalam arti
Ø  Perbincangan dua pihak yang bersifat terbuka ‘take-and-give’ secara kritis dan bersistem.
Ø  Apabila si pemikir berbincang-bincang dengan dirinya sendiri dalam kesendirian dan apabila hanya dalam hati (silent) maka timbula refleksi/metode refleksi (reflection) secara normative sekalipun bersifat spekulatif juga.
Selain dari hal diatas filsafat juga mempunyai tahapan yang berfungsi untuk mengurus kelompok ide-ide paling mendasar atau dengan akar dari segala masalah. Ide-ide tersebut terdapat pada akar-akar dari semua bahasa biasa, bahasa teknis dan khusus. Untuk itu filsafat tidak memandang masalah secara objektif saja dengan sikap netral. Justru filsafat bersikap positif terhadap dunia yang direnungi dengan perasaan mendalam.

1.2   what is education

pendidikan merupakan hal yang mutlak diperlukan bagi setiap manusia. Sebab  pada dasarnya pendidikan itu tidak lain adalah suatu upaya memuliakan kemanusiaan manusia untuk mengisi dimensi kemanusiaan dengan orientasi hakikat kemanusiaan melalui pengembangan secara optimal dalam rangka mewujudkan jati diri manusia sepenuhnya.
Karena manusia pada dasarnya  merupakan makhuluk yang haus akan pengetahuan. sehingga pendidikan sangat diperlukan dalam hal ini. Dan ungkapan dahulu pun mengatakan bahwa pendidikan adalah suatu upaya untuk memanusiakan manusia.
Dan untuk mencapai tujuan suatu pendidikan yang normatif perlu adanya
 phak-pihak yang saling mendukung. Sehingga tercipta suatu system pendidikan yang normatif. Selain itu pendidikan juga di harapkan untuk bisa membantu seseorang agar mampu berinteraksi dan ikut terlibat didalam masyarakat secara bertanggung jawab. Secara konkret dalam situasi apapun.


1.3   What is education of philosophy

Bernadib (1985) berpendapat bahwa filsafat pendidikan ialah ilmu pendidikan yang bersendikan filsafat atau filsafat yang di terapkan dalam usaha pemikiran dan pemecahan masalah – masalah pendidikan. Dengan kata lain, penerapan pemikiran filosofis dalam memecahkan masalah – masalah pendidikan yang  bersifat filosofis adalah aktivitas filsafat pendidikan.
Pidarta (1997:84) “filsafat pendidikan adalah hasil pemikiran dan perenungan secara mendalam sampai ke akar-akarnya mengenai pendidikan. Sehingga filsafat pendidikan akan menjawab persoalan-persoalan pendidikan yang bersifat filosofis. Yang terdiri dari pertanyaan apakah pendidikan itu? Bagaimana cara terbaik merealisasikan tujuan pendidikan itu?. Oleh karena itu diperlukan kepercayaan atau pemikiran mendalam mengenai hal tersebut.  
Filsafat pendidikan sangat penting dan  terhadap ilmu pendidikan baik praktik ataupun teori. Dan setiap pertanyaan mendasar dalam filsafat pendidikan sebenarnya mencerminkan suatu pendirian pendidikan. juga masalah pengetahuan dan nilai (makna) sebagai suatu bahan ajar yang penting peranannya bagi sekolah dan guru/pendidik. .
Filsafat pendidikan menelaah praktek dan teori pendidikan dengan menerapkan suatu pandangan filsafah, kefilsafatan dan /atau filsafat hidup secara spekulatif – kritis agar praktek pedidikan (praksis yang praktis dan teoritik juga) secara actual lebih relevan dengan kehidupan. Filsafat mempunyai hubungan yang sangat erat dengan teori pendidikan. Kebanyakan teori pendidikan yang ada, kalau tidak berlandaskan psikologi maka bersumber pada filsafat. Filsafat khususnya filsafat pendidikan memberikan pedoman bagi perumusan aspek – aspek pendidikan. Mendidik atau pendidikan yang berkenaan dengan perbuatan perbuatan yang tidak terlepas dari nilai, atau dengan kata lain perbuatan mendidik selalu mengikuti nilai. Teori pendidikan selalu menyangkut tentang teori nilai etika, yang keduanya merupakan bahasan dari bidang filsafat. Antara keduanya tidak dapat dipisah-pisahkan. John Dewey seorang ahli filsafat pendidikan progresif, umpamanya menyatakan bahwa filsafat merupakan teori umum dari pendidikan.
Beberapa aliran filsafat pendidikan menggambarkan kedudukannya, juga sebagai teori pendidikan, seperti dalam filsafat pendidikan relisme dari broody, idealisme dari butler pragmatisme dari MC. Murray. Pratt menegaskan hubungan antara filsafat dengan teori pendidikan di dalam uraiannya tentang teori pendidikan modern yaitu pendidikan progresif (eksperimentalisme) esensialisme, perenialisme rekonstruksifisme dan dan aksitensialisme. Dalam semua aliran filsafat ini dikemukakan pandangan filosofinya tentang peranan sekolah (pendidikan), tentang hakikat pengetahuan, tentang, manusia, tentang nilai, dan sumber- sumber nilai.


Daftar Pustaka
Magee, B. The Story Of Philosophy . Kanisius (online).
Tersedia : http://books.google.co.id/books?id
Wahab, A. A. dkk. ILMU DAN APLIKASI PENDIDIKAN Bagian I: Ilmu Pendidikan Teoretis. Grasindo. (online)
Tersedia :
http://books.google.co.id/books?id
Prayitno. Dasar Teori dan Praksis Pendidikan. Grasindo. (online)
Tersedia :
http://books.google.co.id/books?id
Suparno. P. dkk. 2002. Reformasi Pendidikan: Sebuah rekomendasi. Kanisius. (online)
Tersedia : http://books.google.co.id/books?id
Syafarudin dan Anzizhan. *sistem Pengambilan keputusan pendidikan. Grasindo. (online)
Tersedia : http://books.google.co.id/books?id
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar