BAB I
Filsafat Pendidikan
1.1 What is philosophy
Filsafat adalah
hasil dari sebuah pemikiran yang di akibatkan oleh rasa ingin tau ketika manusia berusaha untuk memahami dunia
dengan menggunakan rasio. Keutamaan filsafat itu sendiri terletak pada rasio. Dan biasanya
berasal dari suatu persepsi
langsung.
Dan filsafat
sendiri mepunyai kaitan dengan ilmu pengetehuan. Karena, pada dasarnya. pengetahuan itu berpondasikan pada filsafat. Dalam
usaha untuk memecahkan masalahnya.
Filsafat itu
sendiri mempunyai tugas dimana ahli fikir dalam masyarakat di dunia, adalah
memahami dan menyusun konsep tantang alam semesta secara menyeluruh
(komprehensif) dan mengerti tentang posisi atau tempat Manusia dalam hubungannya dengan segala
sesuatu. Misalnya kenyataan bahwa langit berwarna kemerahan diwaktu sore, bisa dipertanyakna apakah betul
pada satu sisi ada factor “kausa” molekul atmosfir, dan disisi lainnya timbul
“efek” gelombang cahaya pendek tertentu, dan apakah betul ada hubungan diantara
“kausa dengan “efek” itu. Dengan kata lain filsafat dan para ahli piker
bertugas tidak hanya mengetahui segala sesuatu dialam semesta dan keseluruhan
hubungan-hubunganny secara factual, melainkan hendak mencari hubungannya dengan
hakekat dan tempat manusia didalamnya demi kearifan (wisdom ) tentang apa yang
harus (normative) diperbuat manusia dalam kehidupannya agar tertib.
Maksudnya adalah
bahwa filsafat danahli pikir, tak pernah mencapai kepuasan dengan pengetahuan
seperti ilmuwan yang objektif dan mengabaikan perasaan dan mengambil jarak dari
dunia objek. Sedangkan filosof, tanpa menyamakan ilmunya dengan kearifan, lebih
mengajar empat dimensi kearifan atas dunia dan manusia (Yaitu) pengertian,
persepektif, tilikan dan visi tantang segala sesuatu termasuk kehidupan
(Phenix, 1959:6-8) .
Adapun aspek
terpenting dari filsafat adalah terpenting dari filsafat adlah :
a.
Tujuan filsafat, yaitu menjernihkan, memperkaya
koordinasi penggunaan/pemakaian bahasa untuk menafsirkan pengalaman manusia.
b.
Metode /pendekatan kefilsafatan, dialog/dialektika/hermeneutika
dalam arti
Ø
Perbincangan dua pihak yang bersifat terbuka
‘take-and-give’ secara kritis dan bersistem.
Ø
Apabila si pemikir berbincang-bincang dengan
dirinya sendiri dalam kesendirian dan apabila hanya dalam hati (silent) maka
timbula refleksi/metode refleksi (reflection) secara normative sekalipun
bersifat spekulatif juga.
Selain dari hal diatas filsafat juga mempunyai tahapan yang berfungsi
untuk mengurus kelompok ide-ide paling mendasar atau dengan akar dari segala
masalah. Ide-ide tersebut terdapat pada akar-akar dari semua bahasa biasa,
bahasa teknis dan khusus. Untuk itu filsafat tidak memandang masalah secara
objektif saja dengan sikap netral. Justru filsafat bersikap positif terhadap
dunia yang direnungi dengan perasaan mendalam.
1.2 what is education
pendidikan
merupakan hal yang mutlak diperlukan bagi setiap manusia. Sebab pada dasarnya pendidikan itu tidak lain adalah
suatu upaya memuliakan kemanusiaan manusia untuk mengisi dimensi kemanusiaan
dengan orientasi hakikat kemanusiaan melalui pengembangan secara optimal dalam
rangka mewujudkan jati diri manusia sepenuhnya.
Karena manusia
pada dasarnya merupakan makhuluk yang
haus akan pengetahuan. sehingga pendidikan sangat diperlukan dalam hal ini. Dan
ungkapan dahulu pun mengatakan bahwa pendidikan adalah suatu upaya untuk
memanusiakan manusia.
Dan untuk mencapai
tujuan suatu pendidikan yang normatif perlu adanya
phak-pihak yang saling mendukung. Sehingga tercipta suatu system pendidikan yang normatif. Selain itu pendidikan juga di harapkan untuk bisa membantu seseorang agar mampu berinteraksi dan ikut terlibat didalam masyarakat secara bertanggung jawab. Secara konkret dalam situasi apapun.
phak-pihak yang saling mendukung. Sehingga tercipta suatu system pendidikan yang normatif. Selain itu pendidikan juga di harapkan untuk bisa membantu seseorang agar mampu berinteraksi dan ikut terlibat didalam masyarakat secara bertanggung jawab. Secara konkret dalam situasi apapun.
1.3 What is education of philosophy
Bernadib (1985) berpendapat bahwa filsafat pendidikan
ialah ilmu pendidikan yang bersendikan filsafat atau filsafat yang di terapkan
dalam usaha pemikiran dan pemecahan masalah – masalah pendidikan. Dengan kata
lain, penerapan pemikiran filosofis dalam memecahkan masalah – masalah
pendidikan yang bersifat filosofis
adalah aktivitas filsafat pendidikan.
Pidarta (1997:84) “filsafat pendidikan adalah hasil
pemikiran dan perenungan secara mendalam sampai ke akar-akarnya mengenai
pendidikan. Sehingga filsafat pendidikan akan menjawab persoalan-persoalan pendidikan
yang bersifat filosofis. Yang terdiri dari pertanyaan apakah pendidikan itu?
Bagaimana cara terbaik merealisasikan tujuan pendidikan itu?. Oleh karena itu
diperlukan kepercayaan atau pemikiran mendalam mengenai hal tersebut.
Filsafat pendidikan sangat penting dan terhadap ilmu pendidikan baik praktik ataupun
teori. Dan setiap pertanyaan mendasar dalam filsafat pendidikan sebenarnya
mencerminkan suatu pendirian pendidikan. juga masalah pengetahuan dan nilai
(makna) sebagai suatu bahan ajar yang penting peranannya bagi sekolah dan
guru/pendidik. .
Filsafat pendidikan menelaah praktek dan teori
pendidikan dengan menerapkan suatu pandangan filsafah, kefilsafatan dan /atau
filsafat hidup secara spekulatif – kritis agar praktek pedidikan (praksis yang
praktis dan teoritik juga) secara actual lebih relevan dengan kehidupan. Filsafat
mempunyai hubungan yang sangat erat dengan teori pendidikan. Kebanyakan teori
pendidikan yang ada, kalau tidak berlandaskan psikologi maka bersumber pada
filsafat. Filsafat khususnya filsafat pendidikan memberikan pedoman bagi
perumusan aspek – aspek pendidikan. Mendidik atau pendidikan yang berkenaan
dengan perbuatan perbuatan yang tidak terlepas dari nilai, atau dengan kata
lain perbuatan mendidik selalu mengikuti nilai. Teori pendidikan selalu
menyangkut tentang teori nilai etika, yang keduanya merupakan bahasan dari
bidang filsafat. Antara keduanya tidak dapat dipisah-pisahkan. John Dewey
seorang ahli filsafat pendidikan progresif, umpamanya menyatakan bahwa filsafat
merupakan teori umum dari pendidikan.
Beberapa aliran filsafat pendidikan menggambarkan
kedudukannya, juga sebagai teori pendidikan, seperti dalam filsafat pendidikan
relisme dari broody, idealisme dari butler pragmatisme dari MC. Murray. Pratt
menegaskan hubungan antara filsafat dengan teori pendidikan di dalam uraiannya
tentang teori pendidikan modern yaitu pendidikan progresif (eksperimentalisme)
esensialisme, perenialisme rekonstruksifisme dan dan aksitensialisme. Dalam
semua aliran filsafat ini dikemukakan pandangan filosofinya tentang peranan
sekolah (pendidikan), tentang hakikat pengetahuan, tentang, manusia, tentang
nilai, dan sumber- sumber nilai.
Daftar Pustaka
Magee, B. The Story Of Philosophy . Kanisius (online).
Tersedia : http://books.google.co.id/books?id
Tersedia : http://books.google.co.id/books?id
Wahab, A. A. dkk. ILMU DAN APLIKASI PENDIDIKAN Bagian I: Ilmu
Pendidikan Teoretis. Grasindo. (online)
Tersedia : http://books.google.co.id/books?id
Tersedia : http://books.google.co.id/books?id
Prayitno. Dasar Teori dan Praksis Pendidikan. Grasindo. (online)
Tersedia : http://books.google.co.id/books?id
Tersedia : http://books.google.co.id/books?id
Suparno. P. dkk. 2002. Reformasi Pendidikan: Sebuah rekomendasi.
Kanisius. (online)
Tersedia : http://books.google.co.id/books?id
Tersedia : http://books.google.co.id/books?id
Syafarudin dan Anzizhan. *sistem
Pengambilan keputusan pendidikan. Grasindo. (online)
Tersedia : http://books.google.co.id/books?id
Tersedia : http://books.google.co.id/books?id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar